
Bhoot Jolokia: Cabai Setan dengan Efek Samping Ekstrem
Dunia kuliner memiliki banyak bumbu pedas, tapi tak ada yang seikonik dan seintimidatif Bhoot Jolokia, cabai legendaris dari India Timur Laut yang dikenal juga sebagai Ghost Pepper. Dijuluki “cabai setan”, Bhoot Jolokia bukan sekadar pedas biasa—ini adalah ujian kekuatan fisik dan mental. Bagi pecinta rasa ekstrem, mencicipinya bisa menjadi pengalaman sekali seumur hidup. Tapi hati-hati, karena efek sampingnya tak bisa dianggap remeh.
Asal Usul dan Keunikan
Bhoot Jolokia berasal dari negara bagian Assam, Manipur, dan Nagaland https://www.labuanresort.com/ di India. Nama “Bhoot” berarti “hantu” dalam bahasa Hindi, karena sensasi pedasnya datang secara perlahan tapi menghantui lama di lidah dan tenggorokan. Cabai ini pernah dinobatkan oleh Guinness World Records pada tahun 2007 sebagai cabai terpedas di dunia, dengan tingkat kepedasan lebih dari 1 juta Scoville Heat Units (SHU)—sekitar 400 kali lebih pedas dari saus sambal botolan biasa!
Bentuknya keriput dan warnanya merah menyala atau oranye, tapi jangan terkecoh oleh tampilannya yang kecil. Sedikit saja gigitan bisa membuat wajah memerah, mata berair, tenggorokan panas, bahkan tubuh berkeringat hebat.
Efek Samping Ekstrem
Mengonsumsi Bhoot Jolokia dalam jumlah besar atau tanpa persiapan bisa menimbulkan efek samping serius. Di antara gejala umum yang sering dialami adalah:
-
Sensasi terbakar ekstrem di mulut dan tenggorokan
-
Sakit perut atau kram usus
-
Mual, muntah, atau diare
-
Pusing dan keringat dingin
-
Kejang pada penderita tertentu
Dalam beberapa kasus ekstrem, konsumen bisa mengalami sesak napas atau bahkan kehilangan kesadaran karena tubuh mengalami shock akibat respons panas berlebihan. Oleh karena itu, cabai ini tidak disarankan untuk orang dengan masalah lambung, jantung, atau alergi terhadap makanan pedas.
Kegunaan Kuliner dan Non-Kuliner
Meski terdengar seperti racun alami, Bhoot Jolokia tetap digunakan di berbagai resep masakan lokal, terutama sebagai bumbu sambal, acar, atau campuran kari. Namun jumlahnya sangat kecil, hanya secuil untuk memberi sensasi “ledakan rasa.”
Menariknya, selain untuk kuliner, cabai ini juga digunakan dalam bidang militer dan pertanian. Pemerintah India sempat mengembangkan semprotan merica dari ekstrak Ghost Pepper sebagai alat pengendalian kerusuhan. Di pedesaan, cabai ini juga digantung di rumah atau ladang sebagai pengusir gajah liar dan hama.
Antara Tantangan dan Warisan Budaya
Bagi masyarakat Assam dan sekitarnya, Bhoot Jolokia adalah lebih dari sekadar cabai—ia adalah simbol keberanian dan warisan tradisi. Banyak festival kuliner mengadakan kontes makan cabai ini, menguji seberapa kuat seseorang menghadapi panas “setan”.
BACA JUGA: Mengapa Beberapa Budaya Menyukai Rasa Asam?